Demi Iphone

              Perkenalkan namaku Sinta dan aku adalah seorang pegawai honorer di sebuah kantor pemerintahan dalam negeri, umurku masih lah sangat muda yaitu sekitar 22 tahun sementara itu aku sering sekali mengeluh tentang pekerjaanku. Karena gaji nya yang kecil lalu tidak bisa menunjang gaya hidupku padahal aku ingin sekali membeli sebuah Iphone seri terbaru yaitu Iphone 13 Pro Max namun melihat gaji bulananku rasanya untuk bisa makan dan beli kosmetik aja rasanya udah senang sekali. Sampai – sampai sahabatku Widya pun kesal melihatku karena sering sekali mengeluh “kamu tuh gk ada bersyukur nya ya, padahal di luar sana banyak yang belum dapat pekerjaan tau nya kamu malah ngeluh muluu” sahutku “ya abis nya mau gimana lagi kan gaji aku memang kecil” “yaudah ntar aku cariin om – om yang mau beliin Iphone deh”. Aku kaget widya ingin mencarikanku om – om yang mau membelikanku Iphone “eh sembarangan aja kamu widya kamu kira aku cewe apaan”.

            Keesokan hari nya aku seperti biasa pergi bekerja di kantor sambil scroll – scroll tiktok dan melihat cewe – cewe sedang joget seksi di tiktok namun engagement nya tinggi banget udah gitu banyak juga yang kasih like dan komentar, muncul lah niatku untuk melakukannya siapa tahu aku sedikit bisa mengubah nasibku. Pada saat aku mulai menggunakan aplikasi tiktok tiba – tiba ponselku ngelag karena tidak tahan terhadap aplikasi tersebut, aku langsung bete dan males ngapa – ngapain ingin rasanya membanting ponselku ini namun tidak ada lagi uang untuk membeli nya lagi. Aku pun melanjutkan pekerjaanku di kantor karena aku melihat kepala kantorku dari tadi mondar – mandir memperhatikanku. Ternyata kepala kantorku mendatangiku “sinta kamu dari tadi saya perhatikan ngecek ponsel terus kenapa? Ayo dong kalau kerja ya kerja” sahutku “hehehe iya pak siap”. Tak lama kemudian ponselku pun kembali normal lagi aku kembali membuka tiktok, awal mula aku membuat video menunjukkan wajahku sambil lipsing menggunakan lagu yang aku tahu “oh ternyata begini bermain tiktok” gumamku sambil ketagihan karena seru pikirku.

            Selepas pulang kerja aku pun bertemu dengan sahabatku widya “ehh sinn…tunggu kamu kok buru – buru amat” sahutku “iya nih aku mau istirahat soal nya capek di kantor” “eh aku ada kabar bagus nih buat kamu duduk dulu yuk”. Aku dan widya pun duduk di sebuah warung soto dan berkata “semalem aku baru aja dapat info dari temen aku ada yang mau bayarin kamu ponsel Iphone 13 Pro Max baru” sahutku “ah serius kamu!??” “iya serius ttaapppi ada syaratnya” “apaan syaratnya?” sahut widya “yaitu..kamu harus ena – ena sama dia”. Mendengar apa yang dikatakan oleh widya aku pun jadi tersedak “uhukk…uhukk..uhukk” “ehh minum duluuuu” aku pun minum dan mataku memerah karena kaget, kataku padanya “ahh yang bener aja dong masa harus begituan” “iya bener kamu mau ga sin? Demi Iphone hehehe” aku tidak menjawab apa yang dikatakan oleh widya namun jujur aku merasa tertarik dengan tawaran tersebut. Setelah soto kami habis dan sudah cukup puas membahas hal – hal lain alias bergosip kami pun pulang ke rumah kami masing – masing.

            Di rumah aku selalu memikirkan apa yang dikatakan oleh widya kira – kira apa yang harus aku lakukan sementara aku ingin sekali punya Iphone namun aku harus merelakan keperawananku, yaudah lah toh juga pasti ada pria yang mau menerima kekuranganku gumamku pada malam itu. Tanpa berfikir panjang aku pun langsung menghubungi widya dan menerima tawaran tersebut “halo wid” “iya halo sin kenapa?” “iya deh aku tertarik sama penawaran yang tadi” “oh iya bagus deh, sejujurnya aku bisa beli Iphone juga ya hasil begitu sii kalau tidak mana mungkin aku bisa sementara gaji aku juga kecil” sahutku “udah aku duga hahaha” “yaudah besok sehabis pulang kerja kamu ke Hotel X ya entar kabarin aku kalo kamu udah disana “oke wid siap aman ahahaha”. Malam itu pun aku tidur untuk mempersiapkan diri untuk besok.

            Keesokan hari nya pun tiba aku pun pulang dari kantor namun sebelum pulang dari kantor aku dandan terlebih dahulu karena aku harus tampil cantik sebelum ke hotel tersebut, setelah aku tampil cantik aku pun pergi ke Hotel X namun aku sudah mengganti baju agar orang lain yang menginap di hotel tidak curiga kalau aku ini adalah seorang pegawai. Setelah aku sampai di lobby hotel aku pun menghubungi sahabatku widya “wid aku udah sampai di hotel x” “oh iya sabar ya aku telefon dulu om nya” tak lama kemudian widya kembali menelefonku “sin katanya kamu masuk aja ke kamar x dia udah nunggu kamu disana” sahutku “oke aku kesana”. Aku pun berjalan menuju kamar x tersebut dan mengetuk nya ternyata langsung di respon oleh om – om yang sudah bertelanjang dada dan menggunakan jam tangan mahal. “oh hai sini masuk – masuk” “hehe iya om” jujur aku sedikit merasa takut dibunuh oleh orang ini “udah gausah takut kan katanya mau iphone hahaha” sahutku “hehe iya om”, tidak berlama – lama ia pun langsung mendorong tubuhku kasur dan mencipok bibirku “ssslllluuurrrpp...aahhhh…ssslluuurp” jujur aku bingung harus berbuat apa karena ini merupakan pengalaman sex pertamaku. Ia kembali mencipok bibirku sambil menindih tubuhku “ssllluuurrrrppp….sslllurrppp…eehhpp” tak sampai disitu ia juga menjilat – jilat wajahku “eeehhppp…eeehhhhppp…eeehhhhhpp” benar – benar bernafsu sekali tua bangka ini gumamku.

            Aksi nya pun masih terus berlanjut ia tetap mencipokku terus – menerus tanpa ampun  “sssllllurrrppp…sllurppp..ssllurp” aku ingin muntah rasanya namun aku harus tetap meladeni orang ini, ia pun mulai membuka kancing bajuku dan meremas – remas kedua gunung kembarku dengan brutal karena aku mulai menikmati permainan ini kedua gunung kembarku pun mengeras dengan sendirinya. Setelah itu ia mengemut dan menjilat – jilat gunung kembarku dengan sangat bernafsu “sssllluuuurrrpppp….sssllllluuurrrpp…ehhhhppp….ehhhppp” tak lupa juga ia sedikit menggigit pentilku dan aku merasa kesakitan “ahhhh..aaaaa…jangan om…aaaaa” tetap saja ia tidak perduli dengan keadaanku. Setelah itu ia memasukkan jarinya ke memekku sambil mencipok bibirku “ssshshhh…sssllluuurrpp…sssshhhhh” tak lama kemudian memekku pun becek dibuatnya lalu ia membuka celanaku dan menarik nya lalu menusuk memekku dengan titid nya, secara perlahan namun aku merasa kesakitan “ahhhh….aaaaa…sakitt…omm” aku pun mengeluarkan darah karena selaput darahku robek untuk yang pertama kali dan terakhir kali nya aku melihat. “plok..koplokkk…pplokkkk….koplok…plokkk..plokkk..plokkk..koplokk” bunyi tabrakan antara paha dan dan pantat begitu nyaring terdengar.

            Jika orang tuaku mengetahui hal ini maka habis lah aku namun disatu sisi aku juga butuh Iphone tapi mau bagaimana lagi, “aahhhh…aaahhhh…plok..plokkk..plokkk…koplokk…ahh..aa” ia memaksaku dengan menggunakan bermacam gaya “plokkk…plokk…koplok” hingga gaya yang terakhir yang ia minta dan aku sangat jijik yaitu gaya 69, berkali – kali aku ingin muntah mengemut titid nya namun ia tetap santai dan menikmati menjilat memekku “eehhppp…slurp…ehhpp..slllurrpp” karena sudah kelelahan ia pun menembakkan peju nya di wajahku “aaahhhhhh…legahhhhhh” aku hanya seperti orang tolol yang tidak bisa berkata apa – apa. Tak lama kemudian ia memberikan sebuah kotak ponsel Iphone 13 Pro Max dari tas nya “nah ini sesuai dengan janji om hehe kapan2 kita main lagi yuk memek kamu tembem terus empuk om suka banget” aku tidak menjawab apa – apa, aku langsung memasukkan kotak Iphone tersebut ke tasku lalu aku masuk ke toilet dan membersihkan badanku serta menangis karena selangkanganku sakit dan aku merasa sudah tak suci lagi.

            Karena sudah terlanjur terjadi aku pun berusaha untuk menikmati apa yang udah terjadi toh juga ponsel keinginanku sudah terpenuhi, aku berusaha menghibur diriku dengan joget – joget seksi di tiktok sekaligus menambah kepopuleran dan siapa tahu dapat endorse gumamku. Ternyata setelah aku jalani penghasilan yang aku dapatkan dari bermain sosial media pun amat sangat menggiurkan, aku berfikir untuk resign dari tempat kerjaku dan fokus untuk bermain sosial media dan mengambil beberapa job sampingan sebagai pemuas nafsu. TAMAT       


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warung Colmek

Goyangan Janda Kontrakan