Digenjot di Warung
Siang
– siang begini haus dan panas adalah hal yang pasti aku rasakan apalagi ketika
di kos sendirian teman tidak ada, mau tidak mau aku harus membeli minuman
dingin di daerah dekat kosanku di daerah tebet Jakarta barat. Perkenalkan namaku
Devina aku adalah seorang mahasiswi di salah satu kampus di Jakarta, kebetulan
aku adalah seorang perantau sedangkan asal asli daerahku Palembang jadi aku
merantau disini sendirian demi mewujudkan cita – citaku sebagai anak kuliahan. Hampir setiap hari aku pergi ke kampus
kecuali hari sabtu dan minggu, sementara sabtu dan minggu biasanya aku habiskan
dengan hang out bersama teman – teman kampusku yang lain. Orang tuaku selalu
mengingatkan diriku untuk selalu menjaga pergaulan karena seperti yang diketahui
banyak orang Jakarta penuh dengan segala jenis hal dari yang terbaik sampai
yang terburuk semua ada di sana, tentu saja aku mengiyakan apa yang dikatakan
oleh orang tuaku kalau tidak tentu bahaya juga untuk kesehatanku.
Hingga di suatu momen dimana aku sedang sendirian di kos pada hari minggu karena malam hari nya aku habis clubbing dengan teman – teman kampusku, aku baru saja bangun lalu aku merasa gerah dan kepanasan lalu aku teringat kalau di seberang kosanku ini ada warung stand yang menjual es boba, aku pun mandi terlebih dahulu agar tidak bau naga ketika sampai disana. Aku pun sudah selesai mandi dan hanya berpakaian kaos dengan celana pendek saja karena cuma dekat, setelah aku mau pergi ternyata aku sadar kalau uangku tidak ada dan besok baru dikirim oleh orang tua. Setelah menyadari hal tersebut aku pun jadi bimbang antara pergi atau tidak namun aku tidak pusing dan berencana untuk mengutang di warung boba tersebut. Aku pun berjalan keluar kos di sekitaran kosanku banyak sekali anak – anak yang sedang bermain dan bapak – bapak yang memperhatikanku dengan mata nafsu “mau kemana neng cantik ? sini sama abang yuk” namun aku tidak memperdulikannya dan terus berjalan ke warung es boba tersebut.
Akhirnya sampai lah aku di warung es
boba tersebut lalu aku memesan krim matcha latte berukuran sedang lengkap
dengan toping nya. Aku menikmati es boba tersebut sambil memainkan ponselku,
sebenarnya saat sedang bermain ponsel kedua abang – abang penjual es boba
tersebut hanya memperhatikanku saja dari tadi dan aku pun memperhatikannya
namun aku pura – pura tidak melihat nya. Tak lama kemudian es boba ku pun habis
dan aku berkata “bang maaf banget ya boleh ga aku ngutang dulu?Besok deh aku
bayar janji” salah satu dari mereka berdua berkata “boleh kak gapapa tapi besok
beneran dibayar ya” namun yang satu nya lagi “ehh..ehhh enak aja mau ngutang
pokoknya bayar dulu kalau engga jangan pergi dari sini” sahutku “yah tapi kan
kata abang yang ini boleh” “pokok nya ga boleh sini kamu ikut aku”. Aku ditarik
oleh salah satu penjual es boba tersebut dan menyuruhku masuk ke pick up mereka
kebetulan mereka berjualan menggunakan pick up yang sudah dimodifikasi, lalu ia
mendorongku ke dalam pick up “heh kalau kamu tidak mampu bayar hmm gimana kalau
pake tubuh kamu” sambil ia mencolek gunung kembarku. Jelas tentu saja aku tidak
mau sementara abang yang satu nya tengah asik berjualan karena tiba – tiba
stand warung mereka menjadi ramai.
Sementara abang yang memaksaku ini
tidak henti – henti nya meminta diriku untuk memberikan tubuhku padanya, karena
ia tidak sabar ia pun langsung menindih tubuhku dan aku tidak bisa bergerak
sama sekali. Seketika ia langsung mencium bibirku dengan brutal
“hmmmpppsh…..hmmmpppsssshh….lepasin… hmmpppsshhh” ia tidak peduli dan terus
saja menggasakku, kali ini ia mencium bibirku sambil meremas – remas kedua
gunung kembarku dengan sangat bernafsu. Ingin sekali rasanya aku melawan namun
tetap saja aku tidak bisa bergerak karena tenagaku tidak sanggup melawan tenaga
nya dan aku cuma bisa pasrah saja, perlahan ia membuka bajuku dan aku
melawannya dan ia menamparku dengan keras sekali aku pun langsung syok setelah
menerima tamparan tersebut. Setelah itu ia kembali meremas kedua gunung
kembarku dengan kondisi bh sudah terlepas dan ia pun menyeruput susuku “Sssllluuurppp…ssllurppp..slurrppp…ahhhh..ahhh”
kali ini aku mencoba berteriak “tolongg…tolongg…tolong” namun ia menamparku
dengan keras sebanyak 2 kali dan membuat diriku syok dan tidak bisa berkata –
kata, aku berusaha membuka ponselku untuk merekam kejadian tersebut namun
ponselku langsung ia lemparkan dan kembali melecehkanku dengan membuka celana
dalamku dan menjilati memekku “ehhppp…eehpp…eehhhppp…eeehhhpp”. Begitu bernafsu
sekali ia menikmati tubuhku dan tidak memberikanku ampun sedikit pun aku hanya
bisa mendesah sambil menangis “aaaahhhh…jangannbbbaaanggg…pliss jangann..aaaa”.
Ketika ia sudah merasa puas
menjilati memeku ia pun mulai membuka celana nya lalu aku mencoba untuk
menendang nya namun gagal kembali ia menamparku. Disitu aku merasa seperti nya
memang tidak ada harapan sama sekali jadi aku hanya bisa pasrah dan akan
melaporkan kejadian ini, sementara itu aku juga berharap ponselku yang ia
lempar baik – baik saja dan masih terus merekam percakapan kami sebagai bukti
kejahatan nya. Tak lama kemudian ia menusuk memekku yang sudah becek dengan
titid nya sangat brutal “koplok….koplok…koplok..koplok…aahhh….ahaahh…aahhh…tolongg…ssshhhhh…ahhh”
sudah setengah jam ia menggauliku dan tak lama ia menembakkan peju nya di
wajahku “ahhhh legahh banget “ setelah itu ia pergi dan melemparkan sebungkus
tisu “nih tisu untuk lu hehehe siapa suruh punya body montok abis kan lu”. Aku
pun mengelap wajahku dengan tisu lalu keluar dari pick up tersebut dengan wajah
malu yang tidak bisa aku jelaskan lagi, hingga salah satu penjual es boba itu
bertanya “loh kenapa mbak?” aku pun tidak menghiraukan pertanyaan nya. Aku pun
tiba di kosanku dengan perasaan yang amat sangat bersalah dan membawa trauma
yang begitu besar. Menangis di kosan sendirian itu lah yang aku lakukan lalu
memeriksa ponselku ternyata aku merekam nya dan sebagian serta desahan maupun
jeritanku terdengar jelas semua nya.
Keesokan hari nya aku tidak
berangkat ke kampus alias bolos jadi aku memutuskan untuk pergi ke LBH (lembaga
bantuan hukum) agar diproses dengan cepat, semua bukti nya dan kronologi nya
aku berikan lalu mereka memproses nya. Mereka akan memberitahukan kepadaku apabila
laporan nya sudah selesai. Seminggu semenjak kejadian itu ternyata aku
dihubungi oleh pihak LBH, ternyata polisi sudah menangkap penjual es boba yang
menggauliku karena sudah banyak korban yang ia tiduri bukan hanya aku maka dari
itu proses nya jadi lebih cepat. Aku pun merasa legah meskipun aku harus ke
psikater untuk menyembuhkan mentalku akibat trauma setelah diperkosa oleh
penjual es boba tersebut, semenjak kejadian itu aku jadi sering colmek
sendirian karena aku baru sadar ternyata ngewe itu enak. TAMAT
Komentar
Posting Komentar