Digilir Sehabis Buka Bersama

          Perkenalkan namaku Dewi aku adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak satu namun aku sudah bercerai dengan suamiku karena ia ketahuan selingkuh, jadi aku menyambung hidupku dengan berjualan makanan cepat saji dan makanan berat lain nya di sebuah warung kecil untuk para supir truk yang singgah untuk makan sebelum melanjutkan perjalanan ke kota tujuan. Aku berjualan di warung tersebut sendirian sedangkan anakku aku titipkan di rumah nenek nya atau lebih tepat nya adalah ibu kandungku sendiri, tidak pernah terfikirkan olehku hidupku akan menjadi seperti ini. Karena kejadian itu aku menjadi trauma berat terutama terhadap lelaki, bagiku lelaki semua nya itu brengsek dan tidak becus sama sekali.

            Aku memiliki pelanggan yang setia bernama mas Burhan yang merupakan supir truk bermuatan kayu yang sering mampir di warungku untuk makan siang mau pun makan malam. Aku senang sekali jika warungku ramai karena aku tidak pusing kebutuhanku dan anakku jadi terpenuhi setiap bulan nya, sesekali mas burhan memuji masakanku “dew masakan kamu enak banget deh gak salah aku sering datang kesini” sahutku “hehe makasih mas burhan aku juga seneng kalau mas suka masakanku”. Tidak banyak orang bisa membuat sebuah masakan dan orang yang memakannya merasakan kembali pulang ke rumah atau serasa sedang dimasakkan oleh orang tercinta. Sementara itu ketika aku sedang mengantarkan hidangan sering sekali mas burhan menjatuhkan sendok nya dan aku pun mengambil sendok tersebut tentu nya ia melihat payudaraku yang ketat menjiplak dengan begitu jelas dan melihat paha bagian belakangku, aku yang terlalu polos dan tidak berfikir kearah kesana dan menganggap nya sebagai sebuah candaan. Setelah menjatuhkan sendok mas burhan selalu meminta maaf dan berkata akan menambah bayaran lebih dari harga seharusnya.

            Hanya bisa tersenyum diperlakukan dengan sedikit tidak sopan karena disatu sisi aku butuh uang dan aku harus rela tubuhku dipertontonkan lelaki beringas yang jauh dari istri nya tersebut. Dari semua supir truk yang mampir di warungku yang paling sopan adalah mas burhan karena ia sering sekali memberikan tip sehabis makan dan tentu nya aku senang sekali namun aku tidak menyadari kalau ia sedang membeli harga diriku secara tidak langsung walaupun aku pada saat itu aku tidak berfikiran kesana karena kebaikan nya. Sedangkan supir truk yang lain sering mengggodaku “mbak dewi cantik banget mbak, nikah yuk” sahutku “hehe awas mas aku mau ke dapur dulu”. Bahkan ada yang terang – terangan memegang tanganku namun aku langsung menariknya karena aku merasa risih. Ibuku juga selalu memperingatkan aku untuk berhati – hati ketika sedang berjualan karena pelangganku pria semua dan aku mengiyakan apa yang ibuku katakan dan jika terjadi apa – apa aku akan teriak sekencang mungkin.

            Tak terasa puasa pada saat itu sedang berlangsung jadi aku berjualan di warung bisa agak siang dan santai tidak seperti pada hari biasanya, aku pun segera pergi ke warung lalu berpamitan sama ibu “kamu hati – hati ya dew” sahutku “iya bu ibu tenang aja percaya sama dewi”. Aku pun akhirnya tiba di warung dan menyiapkan bahan – bahan untuk dimasak tiba – tiba ponselku berdering eh ternyata itu mas burhan aku pun mengangkat telefon nya “halo dew” “iya mas burhan kenapa ya mas?” “mas ntar mau buka puasa di warung kamu sama teman – teman supir yang lain” “oh iya mas dateng aja“ “iya bentar lagi mas kirim chat apa – apa aja yang harus kamu masak ya” “oke baik mas burhan”. Aku sudah membaca pesan dari mas burhan dan aku langsung memasak makanan sesuai pesanan mas burhan, untung nya bahan makanan yang aku bawa sudah lengkap semua nya jadi aku jauh lebih mudah untuk memasaknya.

           Sudah satu setengah jam aku memasak sedangkan satu jam lagi akan berbuka puasa jadi aku segera menyiapkan masakan ini karena kemungkinan setengah jam lagi mereka akan tiba di warung. Waktu pun berlalu begitu cepat tak lama kemudian mas burhan datang bersama teman – teman supir truk yang lain datang “dewiii…assalamualaikum…mas udah datang kamu udah selesai masak belum?” sahutku “iya mas udah siap kok tinggal di dihidangkan aja”. Aku pun segera menghidangkan makanannya di meja dan aku melihat teman – teman mas burhan yang menatap wajahku dengan tajam dan bringas namun aku tidak begitu memperdulikannya karena aku fokus menghidangkan makanan tersebut agar tidak tumpah. Setelah makanan sudah selesai dihidangkan aku pun mengajak mereka foto selfie untuk aku upload di facebook sebagai dokumentasi buka puasa bersama pertama.

            Beduk sebagai penanda waktu berbuka pun berbunyi kami pun langsung berdoa baru setelah itu kami minum serta memanjatkan puji syukur kepada Allah atas nikmat yang ia berikan hari ini, mas burhan memintaku untuk duduk bersama mereka dari pada harus duduk terpisah dan aku pun duduk tepat di sebelah mas burhan lalu setelah itu pun kami berbuka bersama. Mereka dengan lahap sekali makan nya begitu juga dengan mas burhan yang begitu menikmati masakanku “seperti biasa ya dew masakan kamu ga pernah gagal selalu enak” yang lain juga memujiku “iya mbak masakan kamu enak banget” aku hanya tersenyum tersipu malu. Tak lama kemudian kami pun selesai makan lalu perut terasa nikmat dan kenyang. Aku pun ingin segera beranjak dari tempat duduk tersebut untuk membereskan piring sehabis kami berbuka namun tiba – tiba tangan mas burhan merangkul pundakku dan salah satu teman nya menutup pintu dan jendela warungku aku pun kaget lalu setelah itu teman – teman mas burhan duduk di sebelahku seakan – akan mengapit aku “mas kalian kenapa ? Jangan kurang ajar ya kalo engga aku bakal teriak nih” sahut mas burhan “coba aja kalau bisa hahaha”. Mas burhan pun menutup mulutku dengan tangan nya “ahaaaahmmphfbfhhhh massssj jgnhhmmpp” “kamu diam!” sementara teman – teman mas burhan yang lain meremas – remas payudaraku dengan sangat brutal dan teman nya yang lain memasukkan jari nya ke celana dalamku dan aku pun tidak bisa bergerak sama sekali lalu aku pun menangis memohon ampun agar mereka berhenti melakukannya namun mereka tidak memperdulikan hal tersebut.

            Brutal sekali cara mereka melecehkan aku sementara itu aku tidak menyangka kalau aku akan diperlakukan oleh mereka seperti ini, salah satu teman mas burhan yang lain memegang kakiku dan beberapa teman nya yang lain meremas dan menghisap payudaraku secara bergantian “sssluuurppp…sluurrrpppp…sssllurrrp….slurrrpppp” lalu aku mencoba menggigit tangan mas burhan dan ia pun langsung menampar wajahku dengan sangat keras hingga membuat diriku hanya bisa terdiam dan menangis “ternyata kamu sama aja mas burhan kamu juga brengsek” sahut nya “hahaha siapa suruh punya body montok”. Teman mas burhan yang memegang kakiku tadi mempeloroti celanaku dan menarik sempakku lalu memasukkan jari mereka ke memekku aku pun merasa kesakitan “ahhhaaaa…aaa…jangan…kuku kalian tajem banget…aaakhhh”, aku tidak berdaya sama sekali mau melawan pun aku tidak bisa aku hanya bisa pasrah. Tak lama kemudian mereka mengangkat badanku dan membawaku ke bilik warungku dan mereka langsung menelanjangiku hingga tidak ada sehelai kain pun yang hinggap di tubuhku. Semua teman – teman mas burhan bekerja sama sebagian ada yang memegang tanganku dan sebagian yang lain memegang kakiku sembari menunggu giliran mereka mas burhan berkata “pokok nya aku duluan ya kalian nanti saling bergantian” aku melotot mendengar ucapan mas burhan serta tidak habis pikir dengan sifat kotor mas burhan.

            Tak perlu butuh waktu lama mas burhan langsung menindih tubuhku dan mencium bibirku dengan sangat bernafsu, seketika aku tidak bisa bergerak sama sekali karena kepalaku juga dipegang salah satu teman nya. Aku pun harus menuruti ciuman liar tersebut dengan tidak ikhlas sembari ia memainkan payudaraku dengan brutal juga dan lagi – lagi aku benar – benar tidak menyangka perbuatan nya “hmmmphhh..hmmmphhh….hmmphh..sssluurppp…slurrrppp” setelah itu ia mengemut payudaraku “sluurpppp…sssluuurpp….sssllluuurrppp” lalu ia menjilati perutku “ehhpppp…ehhhpppp…eeehhhhppp..eeehhhppp” ia juga tak lupa menjilati dan menghisap memekku dengan brutal “eehhhhppp…ehhhhpp…eeeehhpppp…slurppp..slurrp”. Aku hanya bisa menangis dan tidak tahu harus berbuat apa aku mendesah “aaaahhhhh….uhhh….uuukhhhhh…aaakhhh…ahhhhh” ternyata mas burhan sudah menancapkan titid nya di memekku dan ia pun bermanuver dengan tempo yang lambat “plokkkkkk…..plokkkk….plokkkk…plokkkk” aku memang sudah lama tidak berhubungan badan semenjak cerai dengan suamiku namun aku juga tidak ingin caranya seperti ini.

            Benar – benar tidak memperdulikan perasaanku padahal ia juga sudah punya istri dan anak apa kata mereka kalau tingkah laku mas burhan seperti ini. Mas burhan menambah kecepatan nya bermanuver di memekku “plokkk…koplokk…koplokk…koplok” aku sedikit bisa membuka mulutku dan berkata “mas udahh mass huhuuuu… kamu ga kasihan apa sama aku?” tetap saja mas burhan tidak memperdulikanku dan bermanuver semakin kencang “plokkk…koplokk…koplokk…koplok,,,,plokkk…koplokk…koplokk…koplok” sudah setengah jam ia menggauliku dan waktu nya ia mengeluarkan peju nya dan ia mengkocok – kocok titid nya dan memasukkan titid nya ke mulutku namun aku menolak namun tidak bisa karena rahangku dibuka paksa oleh teman – teman mas burhan lalu ia menembakkan peju nya ke mulutku dan aku memuntahkannya sambil menangis ia hanya tertawa terbahak – bahak “waktu nya giliran kalian menikmati nya”. Teman – teman mas burhan pun bergantian menggauliku satu - persatu secara bergantian mereka sama sekali tidak memperdulikan kesehatan kondisi mentalku atas apa yang mereka perbuat ini.

            Mereka pun sudah semua nya menggauliku secara bergantian mau menangis pun rasanya tidak mampu, sekujur tubuhku dipenuhi oleh peju dan memekku juga karena ada yang menembak nya di dalam. Setelah mereka semua menghabisiku muncul lah mas burhan ia melemparkan sejumlah uang yang cukup banyak “itu uang yang kami berikan untuk mu semua, sekalian biaya pengobatan mu karena kamu harus melayani kami lagi di lain waktu hahaha udah ayo kita pergi dari sini biarkan lonte ini sendirian disini”. Mau bergerak pun rasanya sulit dan aku tidak mampu begitu juga selangkanganku juga sakit sehingga aku juga tidak mampu berjalan dan sangat kesulitan aku pun langsung menelepon ibuku untuk tidur di warung dan tidak pulang, sambil meratapi nasibku yang malang ingin berhenti jualan namun di satu sisi aku butuh uang dan mau merantau pun gak tega ninggalin anak entah sampai kapan harus terus begini. TAMAT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warung Colmek

Nongkrong Di Kampus

Goyangan Janda Kontrakan