Guruku Membuatku Nafsu

           Perkenalkan namaku Naga Bonar atau biasa dipanggil Bonar saja karena kalau naga bonar kepanjangan banget, saat ini aku sedang duduk di bangku kelas 2 SMU di salah satu kota provinsi jawa tengah lebih tepat nya di semarang. Aku merupakan murid yang nakal di sekolah dan sering bolos atau paling tidak tidur di kelas karena aku sangat tidak suka belajar, tapi ada satu mata pelajaran yang aku tidak pernah bolos yaitu mata pelajaran nya Bu Desi yaitu bahasa inggris karena guru bahasa inggrisku ini sangat montok badan nya dan sangat enak bila dikentot gumamku. Ketika ia mengajar aku memperhatikan lekuk tubuh nya saja dan hal itu juga dicurigai teman – teman yang lain terutama teman sekelas lelaki yang lainnya, tidak cuma aku saja yang seperti itu sebenarnya banyak juga teman – temanku yang lain yang sama – sama brengsek juga sepertiku. Hingga pada saat kami sedang berkumpul di kantin pembahasan kami adalah kemolekan tubuh nya dan halu bisa ena – ena dengan nya, salah satu temanku Zaki berkata “bon gw perhatiin kaya nya lu nafsu banget lihat bu desi, kenapa ? pengen lu kentot? Hahaha” seraya teman – teman yang lain tertawa “gw juga mau kali sama bu desi…aaakhhh mantap” Sahut Rozak “tapi kan guys kemarin aku lihat bu desi dijemput pake mobil sama cowok agak putih terus tinggi dan ganteng juga” sahut teman – teman yang lain “ah serius lu”. Mendengar apa yang dikatakan rozak aku tidak terlalu percaya kalau aku tidak melihat dengan mata kepalaku sendiri.

            Singkat cerita karena aku hari ini piket jadi aku pulang sekolah lebih lama dari biasanya dan kebetulan aku sedang mood untuk piket, setelah selesai aku pulang sebelum sampai di gerbang aku dikejutkan oleh penampakan yang dikatakan rozak yaitu bu desi yang dijemput oleh cowok dengan kriteria yang disebut rozak. Dari situ aku menjadi percaya dengan apa yang dikatakan rozak bahwasanya itu benar, “ah sialan ternyata apa yang dikatakan rozak itu benar hmmm aku harus bisa ena – ena dengan bu desi” gumamku pada saat itu. Saat ini aku hanya bisa halu agar bisa ena – ena dengan bu desi namun aku masih belom bisa menemukan momen yang tepat, seperti nya aku tidak akan memberitahukan teman – teman yang lain kalau aku misalnya bisa ngentotin dia. Sementara itu aku di rumah sedang mengecek jadwal mata pelajaran selama beberapa hari ke depan dan melihat apakah ada mata pelajaran bahasa inggris eh ternyata ada yaitu di hari kamis.

            Tibalah hari kamis itu lalu kami belajar seperti biasa dan aku hanya tertidur dan tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh guruku, begitu juga di mata pelajaran berikut nya aku tidak masuk kelas melainkan duduk di kantin berdua bersama rozak sambil menunggu mata pelajaran nya si montok tiba, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12:10 siang jadi kami masuk mata pelajaran si montok. Lalu masuk lah kami dan kami belajar seperti biasa dan bu desi sedang mengajar dengan serius di papan tulis, tiba – tiba terfikir olehku untuk membuat ketapel gadungan yang terbuat dari pulpen dan ingin menembakkannya tepat di bokong bu desi. Tanpa berfikir panjang aku langsung menembakkan nya lalu ternyata tepat pada bokong nya dan ia pun sedikit kesakitan lalu ia berkata “siapa yang melakukan nya?”. Aku melototi mereka semua agar tidak ada yang berani melaporkannya lalu rozak hanya tertawa cekikikan di bangku “hehehe parah lu bon” tak lama kemudian teman – temanku yang lain juga tertawa cekikikan karena diberitahu oleh rozak.

            Mata pelajaran bahasa inggris pun selesai aku dan teman – teman lelaki yang lain tidak langsung pulang kami duduk – duduk dan bercerita di depan koridor kelas, karena kami rasa sudah cukup mengobrol nya, mereka pun satu per satu pulang tapi tidak denganku karena aku melihat bu desi sedang sendirian di kantor dan aku ingin memanfaatkan kesempatan langka ini aku berkata kepada teman – temanku “udah kalian pulang duluan aja gw ada urusan penting” “oke – oke hati – hati bon”. Aku menunggu bu desi dari kejauhan sambil berharap ia pergi ke toilet. Usut punya usut aku benar – benar beruntung kali ini ternyata bu desi sedang berjalan menuju toilet, kebetulan toilet guru hanya ada dua yaitu guru cowok dan cewek. Sementara itu aku pun masuk ke toilet dan bersembunyi dibalik pintu toilet tersebut sambil menunggu bu desi masuk, tak lama kemudian ia masuk “krekkkkk” bunyi pintu lalu dia masuk dan tidak menyadari kalau ada aku disitu tiba – tiba ia kaget “aaaaaa…bonar….kamu…ngapain disini?” aku langsung menutup pintu toilet dan mengunci nya lalu menutup mulut bu desi sambil melecehkannya “aaahhmmppphhhhbonarhshfu…lepassjinf…ibukdsh” suara bu desi pun menjadi tidak kedengeran dengan jelas.

            Tak perlu lama – lama lagi aku pun langsung membuka kancing seragam nya dan menghisap kedua gunung kembar nya “sssluuurrppp…sssllurrpppp…ssslllluuurrrp” “jangan bonar ibu salah apa sama kamu huhuuuu..huuuu” aku sama sekali tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh bu desi aku tetap melahap kedua gunung kembar nya “sssllluuurrrrpp….slurpp…sssluuurppp…enak banget tetek mu desi… aku sudah lama menunggu momen – momen seperti ini”. Karena ia terlalu berisik aku pun menyumpal mulut nya dengan celana dalam nya lalu mengikatnya tepat di belakang kepala nya, kini bu desi tidak bisa berkata apa – apa lagi aku pun langsung memasukkan jariku ke memek nya biar basah lalu titidku jadi lebih mudah masuk. Dengan tempo yang cepat aku memasukkan jariku “srokkk…srokkk…ssrrroook” lalu bu desi pun mendesah namun desahan nya tidak begitu jelas “aahahhhhshmphhh…. Aahahhhhshmphhh……. Aahahhhhshmphh” puas sekali rasanya bisa mencicipi tubuh bu desi jarang sekali aku dapat momen seperti ini jadi aku harus memanfaatkannya sebaik mungkin.

            Karena titidku dari tadi sudah tegang dan amat sangat keras aku pun mulai menusuk memek buk desi “plokkk..plokkk..plokkk..plokkk”. Sunggu enak sekali memek bu desi dan aku tersadar kalau bu desi ternyata sudah tidak perawan meskipun ia belum menikah, aku bermanuver dengan lebih cepat “plokk…koplokkk…koplokkk..koplokkk” “Ahhhh..ahhhhh..ahhhhh desi mantap banget memek kamu” begitu juga bu desi yang meringis kesakitan entah itu enak atau engga yang pasti bu desi sedikit mengeluarkan air mata. Semakin aku bermanuver dengan kencang ia juga mendesah namun tidak jelas “aahhhhmmmmoshssh..kuraaanggdydajarrrrkmuuuyahhhh…aahhhdd…aahhhha..” karena ruangan toilet itu kecil jadi aku hanya bisa bermain gaya doggy saja jadi aku memutuskan untuk menjilat memek nya “eehhhhppp…eeehhhpppp…eeehhhppp”. Bagaikan menjilat sebuah es krim begitulah aku melakukan nya dan squirting bu desi mengenai wajahku. Lalu setelah itu aku memasukkan lagi titidku ke memek bu desi “plokk…koplokkk…koplokkk..koplokkk”. ternyata sudah satu jam aku ena – ena dengan bu desi dan aku pun menembakkan nya di dalam karena kelelahan dan aku malas menarik titidku ‘aahhhhhkshh…legahhh” aku merasa legah sekali dan langsung membersihkan titidku lalu aku meninggalkan bu desi dan berkata “maaf ya bu buang di dalem hehe ibu kan udah dewasa udah tahu dong obat agar tidak hamil bonar pergi dulu ya”. Aku pun pulang seperti orang yang habis melakukan olah raga yang berat sekali dan merasa haus serta lapar.

            Keesokan hari nya aku pergi sekolah seperti biasa namun aku tidak ada melihat tanda – tanda bu desi, lalu aku bertanya kepada guru yang lain “bu desi kenapa tidak masuk hari ini?” dan ternyata ia sakit jadi ia tidak masuk. Pada saat di kelas aku membuka ponselku ternyata ada yang mengirim pesan atas nama Desi Purnamasari lalu aku kaget dengan isi pesan nya “ini bonar bukan ? kalau benar ini bonar, sebenarnya ibu kemarin suka banget sama ewean kamu soal nya pacar ibu gak bisa muasin ibu jadi kalau ada waktu kita main lagi ya bonar bye bye” disitu aku merasa hoki ku seumur hidup sudah terpakai dan tidak tahu apakah momen langka seperti ini akan terjadi lagi atau tidak. Semenjak kejadian itu kami pun jadi sering ena – ena baik di sekolah, di hotel atau pun kami sengaja liburan berdua keluar kota tanpa sepengetahuan teman – temanku dan guru – guru yang lain. TAMAT

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warung Colmek

Nongkrong Di Kampus

Goyangan Janda Kontrakan