Janda Pirang
Perkenalkan namaku
Jordi aku adalah seorang pengangguran yang setiap hari hanya mengeluh dan
bermalas – malasan, karena disatu sisi juga nyari pekerjaan di negara ini susah
banget, jadi aku lebih memilih pasrah dan tidak mau berbuat banyak. Ibuku
sering sekali memarahiku karena dari tamat SMA aku tak kunjung juga bekerja
namun ya mau bagaimana lagi abis nya aku orang nya mageran banget, setiap hari
aku bangun siang pukul 12 atau pukul 1 siang. Seperti biasa aku bangun tidur
setelah itu membuat kopi lalu duduk di depan teras rumah sambil memandangi mbak
Dira janda pirang anak satu yang mengangkat jemuran dengan hanya menggunakan
daster. Sambil menyeruput kopi aku membayangkan ena – ena bersama mbak dira di
kamar nya, tak lama kemudian ibuku datang “joordddiii…tempat tidur kamu kok
belum dirapihin?? Ayo cepat rapihin” sahutku “iya bu ntar aku rapihin selepas
minum kopi.
Aku kesal dengan ibu karena sudah mengganggu momen –
momen indah melihat lekuk tubuh mbak dira yang begitu aduhai serta menantang
untuk diterkam. Setelah itu aku pergi membersihkan tempat tidurku lalu makan
siang, pada saat makan siang aku terus terbayang wajah mbak dira sampai –
sampai aku tersedak dan segera minum “uhukkk..uhuhukkk..uhukk” hampir saja aku
mati. Mungkin kalau aku mati ibu juga tidak keberatan kaya nya beras tidak
habis dan tidak perlu ngomel – ngomel lagi.
Seperti biasa sore hari aku duduk di depan teras rumah
apabila anak nya mbak dira sedang bermain di halaman aku ikut bermain dengan
anak nya sekaligus menjaga nya, mbak dira sendiri sudah menjadi janda selama 3
tahun ia menjadi janda karena suami nya meninggal akibat kecelakaan dan sejak
saat itu mbak dira tidak pernah terlihat olehku membawa laki – laki lain ke
rumah nya. Padahal kalau dipikir – pikir banyak lelaki di luaran sana yang mau
dengan mbak dira namun seperti nya ia masih sangat mencintai suami nya
tersebut, tak lama kemudian anak mbak dira keluar sambil membawa layangan dan
aku pun mengajak anak nya bermain ke lapangan kata mbak dira “jor tolong jagain
heru ya soal nya mbak mau mandi dulu” sahutku “oke mbak siap aku bakal jagain
heru kok”. Aku pun membawa heru ke lapangan dan menerbangkan layangan nya
setelah sudah terbang aku memberikan gulungan benang layangan nya kepada heru.
Asyik sekali bermain dengan heru terlebih lagi ia
termasuk anak kecil yang baik dan tidak nakal seperti anak kecil lain pada umum
nya maka dari itu aku sangat senang bermain dengan nya. Ternyata eh ternyata
saat sedang asyik bermain layangan mbak dira datang hanya dengan menggunakan
piama yang ketat sehingga kelihatan jelas sekali lekuk tubuh nya terutama
pantat dan buah dada nya yang begitu menantang. Aku hanya bisa menelan ludah
saja dan tersenyum melihat keseksian mbak dira, tanpa aku sadari ternyata
titidku sudah berdiri dengan tegak, aku menyadari hal tersebut dan langsung
mengalihkan mataku dan mengobrol dengan heru “heru kamu udah puas belom main
layangan nya? Kalau sudah puas biar om turunin”. Ternyata heru sudah cukup puas
dan aku langsung menggulung benang layangan tersebut sebagai pengalihan agar
aku tidak terlihat sange oleh mbak dira.
Layangan itu pun sudah turun dan aku memberikan layangan
tersebut kepada heru sementara itu kami pun jalan bersama menuju rumah kami
masing – masing, pada saat di perjalanan mbak dira memintaku pukul 10 malam
nanti datang ke rumah nya untuk mengecek ventilasi kamar nya karena takut
kalong masuk ke dalam kamar nya, tentu saja dong aku langsung kaget dengan
perkataan mbak dira dan aku berusaha berfikir sepositif mungkin.
Sebelum isya aku sholat sambil menunggu jam 10 malam
sesuai dengan permintaan mbak dira mengecek ventilasi kamar nya dan memastikan
tidak akan datang kalong. Tak terasa akhirnya sudah jam 10 malam aku pun
mengetok pintu mbak dira “tok..tok..tokk mbak assalamualaikum” sahut mbak dira
“oh jordi ayo masuk sini jor”. Aku melihat mbak dira yang sangat seksi yang memiliki
kulit putih bersih hanya menggunakan lingerie berwarna hitam, jujur aku
langsung sange dan ingin segera menerkam tubuh nya, aku pun mengikuti mbak dira
yang menuntun ke arah kamar nya “nah coba deh kamu lihat”. Aku cepat - cepat
mengecek ventilasi kamar nya karena aku sudah tidak tahan melihat mbak dira
berpakaian seperti itu dan ingin segera pulang lalu coli, kata mbak dira
“jor…yang itu tuh kadang kalong masuk dari situ” sambil ia menarik – narik
celanaku karena aku sudah mengecek sama sekali tidak ada satu pun kalong yang
hinggap di ventilasi nya aku pun turun dari atas tempat tidur nya dan langsung
mendorong nya ke tempat tidur lalu menindih tubuh mbak dira “ehh…jorr kamu mau
ngapain eh jangan gini dong mbak salah apa sama kamu” sahutku “mbak dari tadi
kamu mancing – mancing aku lho, iya aku sange lihat kamu puas kamu kan mbak”.
Tak perlu lama – lama lagi aku pun langsung mencipok
bibir lembut dan manis milik dira si janda pirang nan binal tersebut
“hmmmpphhh…hmmpph..jangan jor mbak salah apa sama kamu padahal mbak udah baik
sama kamu hmmmmppphh..hmmphhhh” sahut aku “kamu sendiri yang membuat perangkap
untuk diri mu sendiri jadi sekarang nikmati aja”. Mbak dira pun hanya bisa
mengeluarkan air mata karena tidak sanggup melawan. Tidak sampai disitu sembari
mencipok bibir mbak dira aku meremas – remas buah dada mbak dira yang dari tadi
sudah sangat menantang, mbak dira hanya meminta ampun kepadaku namun aku tidak
memperdulikannya tak lama kemudian aku
memutuskan untuk menutup pintu kamar nya agar tidak didengar oleh heru yang
sedang tertidur pulas. Kembali aku meremas – remas gunung kembar mbak dira
tanpa ampun lalu setelah itu aku menarik lingerie nya ke atas dan juga membuka
bh nya dan disitu lah terpampang dengan jelas gunung kembar mbak dira yang
putih bersih dan pentil nya yang ranum berwarna cokelat pucat. Tak ingin
berlama – lama lagi aku pun langsung mengemut pentil nya
‘sllurrrppp….sssluuurpppp….slurppp enak banget gunung kembar kamu dira
slurpppp…slurppp” seakan - akan tidak memberikan ampun aku memanfaatkan momen
langka ini dengan sangat baik.
Setelah puas dengan gunung kembar mbak dira aku pun
membuka celana dalam nya dan disitulah terlihat sebuah pemandangan yang indah
dibalut rumput – rumput hitam yang liar, namun dengan sigap mbak dira menutupi
memek nya dengan tangan nya dan hal tersebut membuat aku marah dan memukul
tangan mbak dira yang menghalangi memek nya tersebut akhirnya ia membuka tangan
nya. Karena sudah terlanjur kesal aku langsung mengambil ponselku dan memfoto
tubuh mbak dira yang sudah tidak berbusana tersebut dan beberapa bagian –
bagian penting yang lain untuk dijadikan sebagai bahan ancaman. Mbak dira hanya
bisa menangis “aaaa jordii kamu kok tega banget sama mbak”, aku sama sekali
tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh mbak dira dan lanjut menghisap dan
menjilat memek nya yang begitu menggoda berwarna sedikit hitam namun dalam nya
berwarna pink “ehhppp…ehhhppp..ehhhpp…sslluurrppp…sslurppp…sssllluuurppp wuah
enak banget mbak”.
Tak ingin berlama – lama lagi aku memasukkan kontol ku ke
dalam memek mbak dira dan ia hanya bisa meringis kesakitan “aaaaaa…aaaaa…aaahhhkhh…ahhhkkkh” aku
menggunakan posisi missionaris meskipun agak kesulitan memasukkan nya namun aku
tetap memaksa karena aku melihat memek mbak dira sudah becek, aku menambah
kecepatan agar terasa lebih nikmat
“plok….plokk…plokkk…koplokkk…plookk..koplok…plokk”. Karena begitu cepat mbak
dira pun mendesah semakin kuat namun aku takut jika ada tetangga yang mendengar
bisa berbahaya terutama heru anak nya mbak dira jadi aku menyumpal mulut mbak
dira dengan bantal agar desahan nya tidak terdengar sampai keluar. Aku memaksa
mbak dira menungging dan aku bermanuver dengan cepat “ahhhh…ahhh…ahhh enak
banget memek mu mbak ahh…ahh” sementara itu mbak dira hanya meringis kesakitan
“hmmm..hmmm..hmmm” aku menyumpal mulut nya agar tidak mendesah begitu kencang
“hhhmmmm…hmmm nfunffnjordiiihmmmphh”. Mbak dira berkata namun tidak jelas aku bermanuver
kembali “plokkk..plokkk..koplokk…plokkk…koplokk” hentakan antara pahaku dan
pantat nya begitu syahdu dan tak lama kemudian air mani milikku keluar dan
menembakkan nya badan belakang mbak dira “aahhhhhhkhhhhh..legahhh..aahhh”.
Akhirnya hasratku selama ini terpenuhi, setelah itu aku melihat mbak dira yang
sudah terbaring lemas menangis mengeluarkan air mata dan tidak berani
menatapku. Aku berkata kepada nya “mbak inget ya foto mbak ada di aku lhoo,
kapan pun aku mau mbak harus melayaniku lagi hehe”. Keesokan hari nya disaat
aku sedang duduk di depan teras rumah aku hanya memperhatikan nya saja sambil
tersenyum jahat sambil mengayun – ayun kan hpku. Semenjak kejadian itu aku dan
mbak dira sering berhubungan badan terutama pas heru sedang sekolah disitulah
aku bermanuver dengan mbak dira. TAMAT
Komentar
Posting Komentar