Ditantangin Tante
Perkenalkan namaku
Dimas aku baru saja lulus SMA di salah satu sekolah X di kota Bandung, aku baru
saja corat-coret seragam sekolah seperti kebanyakan anak sekolah pada umum nya
di Indonesia namun hal tersebut ternyata menarik perhatian tante Mita tetanggaku.
Dengan hanya menggunakan piyama ketat ia pun bertanya “lhoo kok dicoret-coret
baju seragam nya? Padahal kan bisa kasih tante untuk keponakan tante” sahutku
“oh tenang tan aku punya seragam yang lain” “oh iya? Kalau gitu ntar anter ke
rumah tante ya” sahutku kembali “oh oke baik tan siap”. Aku pun sampai di teras
depan rumah lalu mencium tangan ibu lalu ibuku pun bertanya “kamu abis ngobrol
sama siapa dim?” “oh itu buk tante mita mau minta seragam sekolah dimas yang
satu lagi” lalu ibu pun kaget “astafirullah dimasss baju seragam kamu kenapa
dicoret-coret begini?” sahutku “hehe iya bu abis nya diajak sama temen tadi”
“yaudah kamu bersihin badan kamu, mandi terus makan ibu masak enak hari ini”.
Aku pun langsung membersihkan tubuhku lalu makan siang dikala itu.
Kebetulan rumahku dengan rumah tante mita cukup dekat
yaitu hanya berjarak dua rumah saja dari gang rumahku, jadi kami sudah cukup
mengenal satu sama lain bahkan ibuku juga mengenal tante mita. Terlebih lagi
suami tante mita meninggalkannya dan anak nya lalu anak nya hanya satu yaitu
kak Santika yang bekerja di Jakarta jadi ia hanya pulang ke rumah beberapa
bulan sekali. Tentu nya tante mita pun hanya tinggal sendiri di rumah tersebut
jadi ia sering kesepian maka dari itu ketika aku lewat depan rumah nya entah
mengapa tante mita sering menegurku dengan sebutan “aa kasep” lalu kami pun
mengobrol di samping rumah nya, karena kebetulan di gang jadi tepat di samping
rumah nya. Ia sering bertanya-tanya tentang keadaanku di sekolah seperti apa.
Lalu aku pun menjawab nya dengan senang hati namun ibuku tidak pernah menduga
yang tidak-tidak antara percakapanku dengan tante mita karena mereka berdua
juga lumayan kompak.
Karena sudah berjanji akan memberikan seragam sekolahku
kepada tante mita aku pun memutuskan datang ke rumah nya pada malam hari, saat
bergegas mau berangkat ke rumah tante mita ibu pun bertanya “mau kemana kamu
dim?” sahutku “oh ini mau nganter seragam sekolah aku bu yang udah ga dipake
lagi ke rumah tante mita” sahut ibu kembali “oh gitu, yaudah pergi sana tapi
jangan lama pulang nya” “iya bu siap”. Aku pun berjalan menghampiri rumah tante
mita lalu mengetuk pintu nya “tok tok tok assalamualaikum” sahut tante mita “oh
dimas sini masuk atuh aa kasep” “hehe iya tante” lalu aku pun masuk dan duduk
di ruang tamu tante mita, ternyata tante mita baru saja selesai mandi. Ia hanya
menggunakan handuk menutupi badan nya dan kepala nya juga. Tante mita pun
bergegas ke kamar untuk segera berpakaian lalu berkata kepadaku “kamu mau minum
apa dimas?” sahutku “oh gausah tante aku cuma nganter seragam doang kok” sahut
tante mita “udah aa kasep teh gausah malu-malu” “yaudah teh manis anget aja
tan” setelah itu tante mita membawakan teh manis pesananku sambil menggunakan
daster namun ia terlihat tidak menggunakan BH, seketika aku pun kaget mengapa
tante mita sebegitu berani tampil begitu di depanku.
Setelah itu ia berkata “oh ini seragam nya dim? Taruh
disini aja” setelah itu kami pun mengobrol tentang sekolah lalu entah mengapa
lama kelamaan tante mita pun mulai bersandar dibahuku sampai aku tertegun serta
sedikit keringat dingin, setelah ia bersandar di bahuku tangan tante mita pun
perlahan mulai mencoba masuk ke celana dalamku lalu meraba sempakku aku pun
langsung berkata “tan mau ngapain tan jangan gitu dong” sahut tante “tante udah
lama ga begituan masa kamu ga kasian sama tante?” aku benar – benar terkejut
tante mita berkata seperti itu berhubung aku juga penasaran rasanya ngewe itu
seperti apa aku pun langsung membalas tante mita dengan meremas-remas kedua gunung
kembar milik tante mita. “ssrrreekk..sssrrrekkk..srekkkk remas terus dim” lalu
aku mencoba mencium bibir tante mita “ssslllluuuurrrppp…ahhh…sslllurrrpp…ahhh”
tante mita begitu bernafsu sekali mencium bibirku, aku pun terus mencium bibir
tante mita sekaligus meremas-remas kedua gunung kembar nya
“sssllluuuurrrppp…ahhh…sssslllluuurrrpp” begitu juga tante mita tak henti-henti
meraba-raba titidku yang sudah mengeras.
Aku tetap saja terus mencium bibir tante mita namun kali
ini aku menarik daster nya lalu terlihat lah dengan jelas kedua gunung kembar
nya yang sudah menurun kebawah namun masih sangat menantang, tak perlu waktu
yang lama aku pun menindih tubuh tante mita lalu mengemut dan menjilat kedua
gunung kembar tante mita “sslllluurrrppp…ahhh..enakk tan…ssllluuurrrp” aku
terus menggerayangi tante mita memainkan kedua gunung kembar nya sambil
meremas-remas nya “sslllluuurrpppp..eehhhpp….ehhhhppp…sllllurrrpp” tak
segan-sega aku pun menampar gunung kembar tante mita namun tante mita malah
keenakan karena aku tampar kedua gunung kembar nya. Kembali lagi aku mencium
bibir tante mita namun kali ini aku sambil memasukkan jariku ke memek nya lalu
ia pun meringis kesakitan namun keenakan juga “ssllluurrpp…ehhhppp…ahhh sakitt
dim..sakitt…ahhh…enakk…ehhhpp…sssllluuurrrpp”. Karena aku merasa sudah cukup
melakukan foreplay dengan tante mita aku pun membuka celana dalam tante mita
yang berwarna hitam, aku terkejut ternyata tante mita memek nya sudah becek
sedari tadi aku pun langsung segera memasukkan titidku ke memek tante mita
dengan segera.
“Srrott…srroottt…plokk..plokkk..plokkk…koplok…ssrroott…plokk…koplokk…plokk..srrott”
tante mita pun keenakan dengan titidku.
Titidku terus menusuk memek tante mita
“plokkk..plokk..ahhh teruss dim..ahhh..enak banget ttitid kamu…ssrrrotttt…sssrrooottt…plokk..plokk..koplok..plokk”
lalu setelah itu aku kembali menghisap kedua gunung kembar tante mita sambil
menusuk memek tante mita
“plokk..plokk..koplok..plokk..koplok..ssrroottt..sssrrootttt…plokkk..ahh enak
banget memek tante”. Karena aku merasa bosan menindih tubuh tante mita aku pun
meminta nya untuk diatas tubuhku “plokk..plokkk…plokk” benturan antara pantat
tante mita dan pahaku begitu nyaring disertai desahan tante mita
“aahhhh…aahhhh….aaaa…aaaahhhh…ahhhh….dimasss” tante mita benar-benar menikmati
titidku. Setelah itu aku meminta tante mita untuk menungging karena aku ingin
mengexplore gaya nungging, namun sebelum aku memasukkan titidku ke memek tante
mita aku menjilat nya terlebih dahulu
“eehhppp…ehhhpp…eeehhhppp…slllurrp…ehpp..sllurp" tak perlu waktu yang lama
aku pun langsung menusuk memek tante mita yang sedari tadi sudah menantang
"ssrrroott..plokk..koplokkk…sssrrotttt…plokk..plokk..koplokk…plokk…koplok”
tante mita terus saja memintaku untuk terus menusuk memek nya “plokk..plokk..koplokk”
tak lama kemudian ternyata pejuku keluar di dalam memek tante mita namun aku
tidak sadar karena kenakan tiba-tiba tante mita pun kaget “ehh kok tembak di
dalem” ia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan memek nya karena
tante mita takut kalau sampai hamil.
Setelah keluar dari kamar mandi tante mita kesal kepadaku “dim ihhh kamu tehh kok tembak di dalem gimana sih?” sahutku “aduh maaf teh abis nya gimana ya aku masih pemula” “yaudah gapapa ntar tante nanti beli obat di apotik tapi kamu janji ya besok-besok main sama tante lagi awas kalo engga ntar tante aduin ke ibu kamu” aku pun hanya menurut dengan apa yang dikatakan tante mita karena aku juga bingung kalau sampai hamil gimana. Semenjak kejadian itu aku pun harus terus membayar nuraniku untuk menebus kesalahanku dengan ngewe sama tante mita dan juga aku takut kalau sampai ibu tahu. TAMAT
Komentar
Posting Komentar