Teller Bank Yang Binal
Mungkin hampir setiap
orang pernah pergi ke sebuah bank entah itu untuk menabung ataupun sekedar
mengambil uang yang dimiliki, setiap kali kita ke bank sering kali kita melihat
teller bank berpenampilan cantik dan menarik mau pun bertubuh seksi hal itu memang
sengaja dilakukan oleh pihak bank agar menarik pengunjung dan ingin segera
pergi kembali ke bank tersebut. Hal itu sudah menjadi makananku setiap hari nya
melihat para teller bank yang cantik dan bertubuh seksi karena aku merupakan
seorang satpam sebuah bank x di kota pekan baru. Perkenalkan namaku Bahri aku
merupakan seorang satpam di bank x yang sudah bekerja selama kurang lebih 5
tahun, terkadang aku merasa bosan menjadi seorang satpam dan ingin sekali
rasanya resign namun aku masih ingin melihat seorang teller bank yang cantik
dan seksi di tempat aku bekerja serta berharap bisa ena – ena dengan nya.
Teller bank cantik dan seksi itu adalah Citra, ia adalah sosok yang sempurna
bagiku karena ia sering mengajakku bercanda dan senyum nya juga manis rasanya
sulit sekali untuk hilang dari ingatan.
Agar aku selalu menempel di ingatan citra aku terkadang
sengaja membelikannya kopi agar ia semangat dalam bekerja dan tidak mengantuk,
“citra ini kopi buat kamu biar semangat kerja nya” sahut citra “makasih banyak
mas bahri” “iya sama – sama” pada saat aku memberikan kopi kepada nya aku
memperhatikan belahan dada nya yang menantang ingin rasanya aku memasukkan
kartu atmku ke belahan dada nya. Aku langsung tersadar dan kembali bekerja lalu
berjaga – jaga di luar, aku takut kepala cabang bank tempat aku bekerja
mengetahui gerak – gerikku karena aku berprasangka kalau kepala cabang bank
tempat aku bekerja juga menyukai citra namun aku pura – pura tidak mengetahui
nya agar aku tidak dikenakan surat pelanggaran. Beberapa kali aku melihat
kepala cabang bank tempat aku bekerja menggoda citra dan mengajak citra pulang
bareng namun citra tidak mau, aku pura – pura tidak melihat namun aku mendengar
citra bersih keras menolak untuk diantar pulang. Mendengar percakapan mereka waktu
itu aku hanya bisa tersenyum dan tertawa gumamku “percuma kepala cabang tapi
sepik nya receh wkwk”. Andai saja aku menjadi orang yang kaya aku bakal nikahin
citra terus ngentot tiap hari namun sulit sekali rasanya lagi – lagi aku hanya
bisa berkhayal sambil membayangkan tubuh citra yang putih, mulus dan semok
tersebut.
Seperti biasa karena aku adalah seorang satpam jadi pagi
sekali aku sudah datang untuk sekedar mengecek kantor setelah temanku tadi
malam berganti shift denganku, katanya kepadaku “seneng banget kamu ri apa
karna citra masuk ya?” “ahh apaan kamu ini” kebetulan aku juga sering bercerita
tentang citra kepada nya jadi dia mengetahui kalau aku suka sama citra. Tak
lama kemudian citra pun datang lalu ia tersenyum kepadaku “selamat pagi mas bahri”
“selamat pagi juga sayang” sahut citra kembali “eh hahaha” sebelum ia membuka
pintu aku bertanya kepada nya “cit ntar kita pulang kerja bareng yuk” sahut
citra “ohh boleh mas bahri” aku sudah menduga kalau ia akan mau karena ia tidak
menyukai kepala cabang bank tempat kami bekerja. Kami pun bekerja seperti biasa
namun hari ini citra pulang nya agak lama begitu juga denganku sebelum berganti
shift dengan temanku.
Akhirnya citra pun selesai bekerja lalu memanggilku lalu
dengan cepat aku merespon nya lalu mengajak nya keparkiran motorku biasa
diparkirkan. Sebelum berboncengan aku berkata kepada nya “cit bisa ga?” “hah?
Bisa apa mas” “masa ga paham sih” sambil aku meremas bokong nya lalu kata citra
“yaudah ayo mas buruan” aku pun membonceng nya dan berencana membawa ke kosku.
Tak lama kemudian aku dan citra pun sampai di kos lalu ia berkata “lho ngapain
kita ke kesini mas?” sahutku “udah cit masuk aja ada barang aku yang
ketinggalan”. Ia pun masuk ke kos lalu aku mengunci pintu lalu kembali bertanya
kepada citra “cit bisa gaa?” “bisa apanya mas” tak perlu waktu lama aku pun
langsung mencipok nya di kasurku
“hhhmmmppphhhhsss….hhhhmmmmppppppphhhhsss…..sssslllluuuurrpp….hhhmmmmppshh”
“masss jadi ini maksud km? oke” ia pun meladeni cipokanku aku pun kaget ia membalikkan
tubuhku lalu ia di atasku
“hhhmmmmpppshhh…sslllluuurrrpp..eeehhhppp….hhhmmmmppphs” begitu bernafsu sekali
cipokan citra.
Aku sangat menikmati sekali cipokan citra begitu juga
dengan titidku yang mengeras hal itu juga diketahui oleh citra “mas titid kamu
terasa diperut aku” sambil mencipok bibirku ia meremas – remas titidku. Aku pun
keenakan dan tidak mau kalah aku mencipok sambil meremas – remas kedua gunung
kembar nya “hhhmmmmppshhh…eehhhppp…sslllluuurrrpp” setelah diremas – remas oleh
citra titidku semakin liar tidak karuan ia pun membuka celana serta seletingku
lalu terlihat lah titidku yang sudah mengeras menungkik ke atas seperti sebuah
roket yang ingin terbang. Karena ia begitu heran melihat titidku ia pun
langsung mengemut dan menjilat nya “eehhhhppp…eehhhhpp…ehhheeppp..ahhh enak
banget cit terus dongg ahhhhh..ehhhp..ehhhpp” aku ketagihan dengan sepongan
teller bank yang satu ini ia juga menjilat dan mengemut bijiku. Aku benar –
benar merasa diservis oleh citra dengan seluruh kemampuan yang ia punya, ia
terus menyepong titidku namun kali ini dengan cepat
“plokkkk…plokkk..koplokk…plokkk” tak lama kemudian pejuku keluar lalu mengenai
wajah dan hijab nya yang berwarna abu - abu tersebut ia pun menjilat peju dan
menelan nya sampai tersedak aku memberikan nya tisu untuk membersihkan wajah
serta hijab nya.
Karena aku merasa jijik dengan pejuku sendiri aku meminta
citra untuk membersihkan tubuh nya serta wajah nya, ia pun ke kamar mandi lalu
membersihkan wajah nya lalu aku mengintip dia “ehh ngapain ngintip2 ntar juga
bakalan tahu kok hehehe”. Tak lama kemudian ia kembali ke kasurku aku pun
mengemut kedua gunung kembar nya sambil menunggu untuk ronde kedua
“ssslllluuuurrrp…ehhhpp…eeehhhppp…ssslllluuurrrpp…kenyal banget punya kamu cit
hehehe”. Kemudian ia pun bercerita “mas sebenarnya aku udah sering berhubungan
seperti ini dengan kepala cabang bank kita Pak Sukajadi” aku pun kaget “hah? Serius
kamu cit lho kok kamu mau?” sahut citra “yahh abis nya gimana lagi ya aku butuh
uang lebih mas untuk adik – adik aku yang masih sekolah” karena aku merasa
kesal dengan kepala cabang tempatku bekerja aku pun langsung membuka paksa
seluruh pakaian citra “lhoo lanjut lagi ini mas kok cepat banget?” Aku pun
langsung menyodok memek nya dengan titidku “ahhh..mass sakittt…ahhh…aahh…plokkk….plokkk…plokkk…plokkk..koplokk…koplok…koplok…plokk”
ia pun merasa kesakitan setelah memek nya ku sodok karena aku kesal ternyata
dia sudah melakukannya terlebih dahulu dengan kepala cabang. Aku menggunakan
gaya bermain hardcore dengan berbagai macam gaya
“ahhhh…plokkkk…koplokkk…plokkk…koplok…ahhh masss titid kamu enak banget besar
pula…ahhhh” aku pun berteriak kesal
“aahhhhhhhhhhhh…aku….kesalll....sssrrrottt…ssrrrottt..sssrrroottt…plokkk…koplokkk…plok..enak
banget” citra sudah merasa kesakitan namun aku tetap saja tidak perduli karena
kesal
“ssssrrroottt…plokkk..koplokk…plokkk..koplokk…plokkk..ssrroottt..ssrrrottt..koplokkk..plokkk
ahhh…aaaaaaa… aaaaahhhhh…aaaaakkkkhhhh….enakkk” tak lama kemudian pejuku pun
keluar mengenai baju dinas nya yang berwarna biru tersebut, aku pun meminta nya
untuk membersihkan tubuh nya lalu aku antar dia ke kos nya.
Keesokan hari nya aku dipanggil oleh kepala cabang ke
ruangan nya “silahkan masuk bahri silahkan duduk” sahutku “ada apa pak ada yang
bisa saya bantu?” “mulai hari ini kamu saya pecat ya karena menurut saya kamu
tidak bisa menjalankan tugas mu dengan baik “hah? Kok gitu sih pak saya salah
apa” “apa kurang jelas saya sampaikan?? Kamu tidak bisa menjalankan tugas mu
dengan baik!” aku merasa sangat terpukul sekali lalu aku meninggalkan tempat
aku bekerja dengan hati yang sedih. Karena aku sudah tak lagi bekerja sebagai
satpam di bank tersebut aku pun memutuskan untuk berjualan kecil – kecilan,
ternyata selama ini yang melaporkan hubunganku dengan citra selama ini yaitu
teman kerjaku sendiri sesama satpam yaitu Dimas namun ia lebih sering masuk
malam. Aku mengetahui nya setelah 6 bulan berjualan dan kabar terakhir yang aku
dengar yaitu citra juga dikeluarkan dari bank karena ketahuan selingkuh oleh
istri kepala cabang bank tempatku bekerja sebelum nya. TAMAT
Komentar
Posting Komentar